Monday, March 22, 2021

Jurnal Menulis (Gita Romadhona)

Ini buku yang menarik untuk saya yang sedang belajar "menulis". Seharusnya tidak kaget ya saat melihat isinya lebih banyak lembar bergaris yang kosong untuk kita tulisi. Judulnya juga Jurnal Menulis. Yang bisa dibaca hanya sekitar 20%, sisanya adalah lembar untuk praktek kita menulis.

Saat membaca buku ini, entah kenapa saya teringat dengan Bu Enung, salah satu guru Bahasa Indonesia favorit saya ketika SMA kelas X. Dulu beliau pernah membacakan sebuah cerita yang dipotong dan meminta kami menuliskan kelanjutan cerita itu sesuai imajinasi masing-masing siswa. Ketika kami membacakan hasil tulisan kami, ternyata tiap siswa punya cerita yang berbeda-beda. Beda kepala, beda cerita. Saya ingat dulu menuliskan tentang alien. Hahah. 

Di buku ini terdapat 100 ide yang bisa kita kembangkan. Dan saya yakin, kalau tiap orang yang punya buku ini dipertemukan, dari satu ide di buku ini akan menjadi beragam cerita. Dikalikan 100 ide. Wow.

Anatomi buku ini:

Judul: Jurnal Menulis (100 Ide Latihan Menulis di Rumah)
Penulis: Gita Romadhona
Penerbit: SigiKata
Tahun terbit: 2021
Jumlah halaman: x + 126 halaman
Dimensi: 13 cm x 19 cm
Harga: Rp. 60.000

Saya sangat suka dengan penyajian tiap ide dalam buku ini. Ada ilustrasi gambar yang harus kita definisikan, ada kata yang harus kita tambahkan ke dalam cerita, pokoknya banyak deh ide dalam buku ini yang bikin seru untuk latihan nulis. Yang paling saya suka sih gambar-gambar ilustrasinya. Meski simple tapi lucu.

Selain itu bacaan dalam buku ini juga benar-benar bermanfaat. Sebenarnya seperti materi pelajaran Bahasa Indonesia yang pernah saya pelajari waktu SMA. Tapi seringkali terlupakan oleh kita padahal hal-hal itu penting untuk menulis dengan baik. 

Setelah dipikir-pikir buku ini bisa lho jadi buku penunjang untuk para guru Bahasa Indonesia. Ini juga bisa jadi portofolio siswa dalam perkembangan aspek menulis pada pelajaran Bahasa Indonesia.

Kutipan-kutipan yang saya suka dari buku ini:

"Seorang penulis yang baik adalah penulis yang tak berhenti berlatih, belajar, dan membaca buku lebih banyak." (halaman ix)

Lalu penjelasan tata bahasa yang paling menarik untuk saya adalah tentang SHOW DON'T TELL atau cara mendeskripsikan.

"Sebuah tulisan yang baik adalah yang mampu membuat pembaca ikut merasakan emosi dalam cerita. Hal itu bisa dilakukan dengan memperkaya adegan atau lakuan yang showing (menunjukkan/ mendeskripsikan), bukan yang sekedar telling (menceritakan)."

[Telling] "Aku membencimu," ucapnya marah, lalu pergi meninggalkan ruangan.

[Showing] "Aku membencimu!" teriaknya, berbalik sambil menghentakkan kaki, lalu keluar setelah membanting pintu. (halaman 90)

Satu lagi deh,

"Teruslah menulis, teruslah berlatih. Karena menulis adalah perkara berlatih." (halaman 125)

Dan sekarang bingung mau menuliskan apa lagi. Hiatus sudah berbulan-bulan, terasa sekali jadi kaku untuk menulis review buku. Hahah. Yang penting saya sudah mulai nulis lagi di blog ini, dan semoga bisa konsisten untuk lebih sering nulis di sini. 


28 comments:

  1. Teruslah menulis, karena menulis adalah perkara latihan.

    Betul sekali, hampir semua hal di dunia ini, bisa lebih baik karena terbiasa.
    Termasuk menulis.

    Memaksakan diri menulis sesering mungkin, bikin kita jadi terbiasa menulis dan mengurai ide sederhana jadi menarik untuk dibaca :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya. Harus dipaksain dulu biar terbiasa menulis. 😁

      Delete
  2. Jadi ingat saya juga punya jurnal menulis seperti ini. Sebenarnya punya suami. Ia yg harusnya belajar menulis rangakaian cerita, karena malas dan mungkin ga ada bakat ke sana akhirnya kasih jurnalnya ke saya...

    ReplyDelete
  3. Wah.. Kaya aku meski beli deh jurnal menulis buat melatih aku nulis cerita. Soal newbie blogger kadang suka bingung mau tulis apalagi selanjutnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku pun sering mandeg di tengah jalan. Banyak tulisan yang ada di draft belum dipublish karena baru satu atau dua paragraf udah tergoda baca buku lain, nulis reviewnya ketunda lagi deh. 🙈

      Delete
  4. Iiihh, kok jadi mupeeng buat punya jurnal menulis ini
    out of the box banget idenya
    kerenn!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, bikin kita pengen nulis terus di jurnal itu. 😆

      Delete
  5. Suka sama sampul dan covernya, serba biru. Manis banget quotenya, "Seorang penulis yang baik adalah penulis yang tak berhenti berlatih, belajar, dan membaca buku lebih banyak."

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes. Jleb banget itu buat aku. Jadi semangat buat nulis lagi pokonya udah baca buku ini tuh. 😆

      Delete
  6. Setuju banget. Ketrampilan menulis memang harus selalu diasah. Saya masih terus belajar tentang menulis yang 'show don't tell'

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tos. Aku pun, pengen bisa buat nulis showing not telling.

      Delete
  7. ini yang sedang saya lakukan saat menulis drama Korea
    Berusaha merangkum kisah dan mendeskripsikannya
    Nggak mudah, jadinya pekerjaan rumah banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, Ambu nulis naskah drama Korea? Keren. Semangat yah. 😍

      Delete
  8. Aku juga sedang latihan runut menulis biar lebih detail dalam publikasikannya. Makasiiiih, infonya sangat membantu. 😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Mbak. Aku juga masih belajar. Tulisan aku masih terasa gitu-gitu aja. Semoga tulisan kita bisa terus berkembang ya. 😘

      Delete
  9. "Seorang penulis yang baik adalah penulis yang tak berhenti berlatih, belajar, dan membaca buku lebih banyak." (halaman ix)

    Saya setuju sekali dengan kutipan tersebut. Banyak membaca adalah hal penting bagi seorang penulis, manfaatnya sangat terasa, bukan sekadar memperkaya perbendaharaan kata, tapi juga membantu melahirkan ide.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, seorang penulis itu mau tidak mau harus banyak baca. 😆

      Delete
  10. Kita adalah apa yang kita baca.

    Kayakya iya ya... semakin banyak membaca juga mempengaruhi gaya menulis kita.
    Terkadanga gaya tulisan kita bisa terpengaruh dengan bacaan yang sering kita baca.

    ReplyDelete
  11. wah menarik banget ini konsep bukunya, memberikan 100 ide menulis. Kalau bisa dieksekusi 1 hari satu ide, bisa nambah 100 postingan blog. mau beli ah buat anakku, biar dia berlatih menuangkan imajinasinya dalam bentuk tulisan dengan mengembangkan ide-ide yang sudah disediakan buku ini.

    btw, guru bahasa Indonesianya dulu keren banget memberikan pancingan pada muridnya untuk menulis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, aku dulu masuk jurusan bahasa karena guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang waktu kelas 10 ngajarnya kreatif bikin seneng siswanya belajar. 😆

      Delete
  12. Bagus nih bukunya bisa buat ide kalo lagi buntu kehabisan ide nulis blog, coba cari ahhhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa Mbak. Buku ini mengasah kreativitas kita dalam menulis. 😁

      Delete
  13. Teruslah menulis dan berkarya bermanfaat bagi kehidupan itu penting

    ReplyDelete
  14. wahh jurnalnya menarik banget ini mbak
    bisa bantu untuk tetap produktif menulis yabmbak.jadi pengen punya juga

    ReplyDelete