Awalnya kami (lebih dari 500 peserta) ikut kelas menulis daring cerita anak dan dongeng, lalu di akhir diumumkan akan ada kelas menulis puisi. Saya ikut kelasnya, dan tidak menyangka kalau akan dibukukan. Surprise ini tuh dari tim SIP Publishing.
Bagi saya pribadi, sebenarnya tidak terlalu paham dengan puisi. Ya, saya bukanlah seorang pujangga. Wkwkwk. Tapi saat SMP, teman di BRIGARA (Brigade Gabungan Siswa Pengibar Bendera) punya bakat mengagumkan dalam membaca puisi. Saya ingat namanya Tata, lupa kepanjangannya.
Dia membuat saya merinding saat membawakan puisi Aku karya Chairil Anwar. Dan bukan hanya saya, orang yang melihat dan mendengarnya membawakan puisi pasti terpesona.
Sekolah juga menampilkan dia saat upacara karena sering memenangkan perlombaan puisi. Saat itu saya tidak menyangka remaja mungil itu bisa menguasai satu lapangan sekolah hanya dengan membaca puisi.
Sejak saat itu, saya sering membaca buku puisi karya Chairil Anwar di perpustakaan. Bahkan sampai hapal beberapa puisi karya beliau. Tapi ya, hanya sebatas suka saja, tidak sampai mendalami tentang puisi.
Saat SMA dan masuk jurusan bahasa, ada mata pelajaran khusus Sastra Indonesia. Tentu saja saya jadi sering bertemu dengan karya-karya puisi para pujangga yang terkenal di Nusantara. Tapi untuk membawakan puisi, saya tidak bisa menjiwai. 😆 Ekspresi saya datar. Walaupun kata teman-teman ekspresi saya saat kegiatan sehari-hari sangat berubah-ubah. Tapi saat membaca puisi... Datar. 😅
Jadi saat puisi saya dibukukan, wow gitu rasanya. Ternyata, walau gak bakat membawakan puisi, tapi saya tetap bisa menuliskannya.
Anatomi buku
Judul: Derana (Antologi Puisi)
Penulis: 80 Guru Nusantara
Penerbit: SIP Publishing
Tahun terbit: 2020
Jumlah halaman: 166 halaman
Dimensi: 14 cm x 20 cm
Harga: Rp. 55.000
Derana bukan termasuk salah satu judul puisi dalam antologi ini tapi berasal dari tim penerbit. Dalam kata pengantar halaman IV dijelaskan:
Derana dalam KBBI artinya adalah keteguhan hati dalam menghadapi berbagai macam kesulitan hidup, tidak pernah merasa putus asa apalagi hingga menyerah. Rasa itulah yang ingin 80 guru yang tergabung dalam antologi ini ingin sampaikan, melalui untaian kata-kata manis puisi mereka. Puisi beraneka latar belakang, tetapi mempunyai substansi sama yaitu harapan untuk menginspirasi para guru pada khususnya, dan seluruh penikmat puisi pada umumnya. Semoga harapan sederhana kami ini mampu terwujud.
Jadi dalam antologi ini tidak ada tema khusus. Bermacam-macam puisi dari 80 isi kepala yang berbeda tercampur menjadi satu. Dan saya tertarik dengan salah satu puisi yang akan saya kutip di sini karena temanya tentang buku yang sesuai dengan niche blog saya. Puisi ini ada di halaman 38.
Buku Kusam
Oleh: Andrian
Setiap hari kau dipajang bersama buku-buku tak bertuan
Dengan judul lucu yang meragukan
Dilirik tuan, tetapi tak menginginkan
Sampai kau lelah tanpa tujuan
Jangan bilang, kau lupa kata pulang
Kata yang kau dapat dari buku setengah tua
Kusam dan suram
Seperti judul yang membosankan
Sungguh malang nasibmu
Kau lelah dan memprihatinkan
Jangan kau tanyakan tuanmu kapan datang
Karena judulmu lucu, suaramu lantang
Tak perlu bersedih jika kau terlihat kusam
Kau punya kata-kata yang tajam
Sehingga kau diajak pulang
Disayang dan didambakan
Mengagungkanmu bukanlah sebuah tujuan
Berlalu lalang mengelilingi ruangan yang gelap, sampai kau tenggelam
Tanpa tahu bagaimana caranya berenang
Hingga ragamu mati, rasamu tak pernah hilang
Kenapa saya tidak mencantumkan puisi saya? Karena aneh saja kalau saya membahas puisi punya sendiri. Puisi itu misteri kan ya. Tiap yang membaca bisa berbeda menafsirkannya. Saya ingin mencoba memparafrasekan puisi salah satu teman saya ini, tentu saja kalian mungkin akan punya penafsiran sendiri.
Puisi ini menarik karena dari judulnya adalah suatu hal yang menjadi kegemaran saya, yaitu buku. Saya tidak tahu apakah yang dimaksud di sini adalah benar-benar buku yang dipersonifikasikan ataukah maknanya termasuk metafora atau kiasan untuk seseorang. Saya mengambil pilihan yang pertama saja. Buku kusam yang sudah lama bertengger di rak sebuah toko yang belum dibeli.
Ada sebuah buku yang dipajang dalam rak sebuah toko. Belum ada yang membelinya karena judulnya lucu dan meragukan orang yang melihatnya. Saya kalau membeli buku tentu membaca judul dan blurbnya dulu. Jadi mungkin buku ini punya judul yang aneh sehingga hanya dilirik saja tapi tidak dibeli.
Sampai buku ini merasa lelah menunggu untuk pulang ke rumahnya yang baru bersama tuannya. Toko buku tidak bisa disebut rumah kan ya. Saking lamanya tidak ada orang yang membelinya, buku itu menjadi kusam dan suram seperti judulnya yang membosankan. Kasihan.. 😭
Tapi jangan bersedih karena di dalam buku ini ada kata-kata yang tajam menembus hati. Jadi suatu saat nanti pasti akan ada tuan yang membeli dan mengajak pulang untuk disayang dan didambakan.
Mengagungkan buku bukanlah tujuan, yang penting isinya dibaca dan dijadikan pelajaran. Mengelilingi kegelapan ketidaktahuan untuk memberi cahaya kebenaran. Meski cahaya harus tenggelam, robek, rusak, dan tidak dapat diperbaiki lagi, meski sebuah buku hilang terbakar menjadi abu, yang telah membacamu akan tetap mengenangmu.
Okey, pesan dalam puisi ini mungkin sebuah buku harus diberi judul yang menarik agar orang lain mau segera membeli dan membacanya? Ya kan sayang kalau isi buku bagus tapi judulnya membosankan dan meragukan. 🤭
Bagi saya pribadi, jadi melihat kembali isi rak buku. Memindai beberapa yang sudah berdebu. Kasihan bukan kalau buku hanya dijadikan pajangan? Lebih baik hibahkan pada orang yang mau membacanya. Karena begitulah cara menyayangi buku, dengan dibaca. Sakit hati bukan kalau orang terkasih tidak menyapa kita? Kasihan buku-buku yang sudah lama tidak disapa.
Tapi, kalau makna buku di puisi ini adalah konotasi untuk seseorang yang belum kunjung mendapatkan jodohnya, sampai usia yang sudah hampir melewati batas, pesannya: Jangan bersedih, jangan menyerah, jangan putus asa. Karena suatu saat nanti akan datang orang yang memahami kita meski dari luar terlihat lucu, meragukan, dan membosankan. Lalu orang itu akan tetap menyayangi dan mencintai kita meski kita telah tiada.
Itu penafsiran saya lho ya. Teman-teman yang punya penafsiran lain boleh share di kolom komentar ya.
Penasaran dengan 79 puisi lainnya dalam buku ini? Nah, sekarang saya mau ngasih satu eksemplar buku antologi ini yang masih disegel buat kamu yang beruntung.
Yang mau ikut giveaway simak syarat di bawah ini ya.
1. Memiliki alamat pengiriman di Indonesia
2. Follow akun twitter @sinta_legian
3. Share postingan ini dengan hashtag GA #derana plus #antologipuisi dan mention ke akun twitter saya
4. Jawab pertanyaan di bawah ini pada komentar dengan menyertakan nama, akun twitter, domisili, link share dan jawabanmu
1. Memiliki alamat pengiriman di Indonesia
2. Follow akun twitter @sinta_legian
3. Share postingan ini dengan hashtag GA #derana plus #antologipuisi dan mention ke akun twitter saya
4. Jawab pertanyaan di bawah ini pada komentar dengan menyertakan nama, akun twitter, domisili, link share dan jawabanmu
Apa kesulitan hidup yang pernah kamu alami? Bagaimana cara kamu mengatasinya?
Giveaway ini berlangsung dari tanggal 5-12 September 2020 hingga pukul 24:00 WIB. Pengumuman pemenang akan saya beritahukan di blog ini dan akun twitter. Good luck.
Giveaway ini berlangsung dari tanggal 5-12 September 2020 hingga pukul 24:00 WIB. Pengumuman pemenang akan saya beritahukan di blog ini dan akun twitter. Good luck.
Ide yang kreatif dan cemerlang ya mengumpulkan banyak ide untuk suatu hal yang besar, mantap semoga sukses ya
ReplyDeleteAamiin.. Makasih Mbak. ☺️
DeleteWah, keren. Menyatukan 80 orang dan menjadi 1 buku itu hebat betul. Puisi lagi, kagumlah pokoknya. Soalnya saya sudah lama enggak menulis puisi lagi. Jadi, penasaran sama isi puisinya, seru nih, ikutan giveawaynya. Buat hadiah ulang tahun, hehehe
ReplyDeleteHayuk ikutan. ☺️
DeleteHuwooo, keren banget project iniii
ReplyDeleteAda GiveAway pulak, mantul bangeett
Sukses buat semuanya yaa
Aamiin.. Makasih Mbak. ☺️
DeleteMantapppp resensinya
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung Bu. ☺️
DeleteWah buku kumpulan puisi.
ReplyDeleteJadi ingat dulu SD pernah ikutan lomba baca puisi, dan ga pernah menang hahaha.
Btw, kesulitan yang saya alami selama hidup? banyak sih.
kesulitan dapat kerjaan dulu waktu lulus kuliah, setahun dong baru dapat kerja, padahal IPK juga nggak jelek-jelek amat, di atas 3 juga, hahaha.
Cara menghadapinya?
Dengan nggak pernah menyerah, terus usaha, berdoa, dan akhirnya keterima kerja juga :)
Intinya selalu semangat, karena besok adalah kejutan :)
Mantap. Besok adalah kejutan.
DeleteIni komennya bisa buat ikutan giveaway Mbak. Tinggal ditambahin akun twitter, domisili, dan link share. ☺️
Selamat ya, kerennn
ReplyDeleteSaya juga baru nerbitin buku antologi
Semoga saya bisa ikut GA nya, lagi pilah pilih nih
Hayuk ikutan Mbak. ☺️
DeleteJudul mesti menarik, setuju akuuu. Dan ini judulnya saja sudah bikin penasaran. Derana, ku jujur baru tahu kata ini...hiks kemana aja akutu...ternyata keteguhan hati dalam menghadapi berbagai macam kesulitan hidup, tidak pernah merasa putus asa apalagi hingga menyerah. Wah!!
ReplyDeleteDan hebatnya ini karya 80 orang guru, keren pastinya!
Semoga sukses buku dan GA-nya! Dan juga semangat untuk terus berkarya!
Samaaaa. Saya juga baru tau makna Derana. Harus banyak baca KBBI saya tuh kayaknya. Wkwkwk. Aamiin, makasih ya Mbak. ☺️
Deleteide kreatif dan cemerlang bisa mengumpulkan 80 orang menjadi 1 buah buku yang keren banget. good luck selamat berkarya
ReplyDeleteAamiin.. Makasih Mbak. ☺️
Deletewah selamat ya mba atas terbitnya antologi puisinya, aku malah baru tahu kata "Derana", hiks. Mungkin saat pelajaran bahasa Indonesia aku ngantuk kali ya, hehe. Aku dulu suka bikin puisi mba, apalagi masa kuliah. Tapi ya cuma disimpan aja. Banyak banget ya ada 79 puisi dalam buku ini. Harus ikutan GA nya nih. Semangat:)
ReplyDeleteSamaaaa Mbak. Saya juga baru tau saat bukunya sudah sampai dan baca kata pengantar. Wkwkwk. Ada 80 puisi termasuk yang saya kutip di blog ini. Hehe. Hayuk ikutan. ☺️
DeleteMantap terbit antologi puisi, daku kalau ikutan lomba puisi jarang menang, hix. Kurang dalam penghayatan dan iramanya kali ya
ReplyDeleteSemangat Mbak. Aku belum pernah nyoba ikut lomba baca puisi. Dulu kalau di kelas ekspresi datar soalnya. Wkwkwk.
DeleteWah aku dulu pas SD senang baca buku puisi, punya chairil anwar favoritku..
ReplyDeleteTapi kenapa skrg jadi jarang baca puisi yaa,,,
Btw suksws dgn karyanya mbak
Sama dong ya, Chairil Anwar tuh legend di Indonesia. Hehe.
DeleteSelamat ya Mbak. Semoga dengan diterbitkannya buku ini, Mbak bisa semakin aktif dan produktif di dunia literasi. Dan bukunya juga bisa membawa manfaat bagi sesama
ReplyDeleteAamiin. Terima kasih Mbak. ☺️
DeleteSelamat yah, makin produktif ya mbak.
ReplyDeleteAamiin. Terima kasih Mbak. ☺️
DeleteBuku saya juga ada beberapa, meski mungkin nggak sebanyak orang-orang, tapi memang kadang saya pengen ngasih orang aja, saking udah nggak kesentuh lagi, kecuali buku-buku motivasi yang masih sering saya baca :)
ReplyDeleteIya betul. Sortir buku awalnya paling susah buat saya. Tapi sekarang seneng banget kalau bisa kasih buku ke orang lain.
DeleteWah selamat ya atas launching buku antologinya. Susah lho memahami puisi. Aku juga suka baca kata-kata indah Rumi, Sapardi, Khalil Gibran 😘
ReplyDeleteTerima kasih Mbak. Kita sebagai manusia memang fitrahnya suka dengan kata-kata indah ya. Apalagi sebagai wanita. Hihi.
DeleteSelamat ya Mba.. barakallahu sudah terbit buku antologi puisinya.. aaah rasanya pasti plong banget begitu naskah diterbitkan. Akan menjadi "sejarah" bagi anak cucu.
ReplyDeleteAamiin. Terima kasih Mbak. 😘
DeleteSelamat ya sudah berhasil mengeluarkan karya. Bersaing dari sekian banyak guru lainnya. Saya sendiri kesulitan kalau harus buat puisi, hehehe
ReplyDeleteSemoga bisa ikutan giveaway nya juga nih.
Sudah habis waktu giveawaynya Mbak. 😆
DeleteSaya punya adik yg senang sekali menulis puisi. Alangkah bagusnya jika dia juga punya buku kumpulan puisi karyanya sendiri. Insya Allah, someday. Makasih sudah menginspirasi.
ReplyDeleteAamiin. Keren Mbak semangati adiknya. Atau kasih surprise buat adiknya, Mbak kirim tulisan-tulisan adik Mbak ke penerbit. Seneng banget tuh pasti adiknya. 😍
DeleteTentang buku yang lebih baik dihibahkan pada orang yang mau membacanya. Saya setuju
ReplyDeleteKarena begitulah cara menyayangi buku, dengan dibaca...Maka, kadang kalau ada teman yang bilang pengin buku yang saya review, saat ketemu saya bawakan atau saya kirimkan ke dia. Biar tak hanya saya yang dapat manfaatnya.
Sekali lagi sukses untuk buku dan GA-nya ya
Betul Mbak. Tapi saya selektif kalau mau ngasih buku. Benar-benar sama orang yang kira-kira bisa menjaganya dan benar-benar akan membacanya. Hihi.
DeletePadahal gapapa lho mengulas puisi mbak Shinta
ReplyDeleteSehingga pembaca tau latar belakang puisi tersebut
Karena saya tuh "lemah" banget kalo disuruh menulis puisi
#duh
Iya tapi kan nanti pembacanya gak bisa punya penafsiran sendiri. Hehe. Itu juga puisi temen saya gak tau bener atau salah tafsiran saya. Hanya penulisnya yang tau. Jadi pembaca bebas mengartikan apapun maksud dari puisi. Kalau saya bahas puisi sendiri, pembaca jadi tergiring pemikirannya tidak bebas menafsirkan. 🤭
DeleteSelamat ya atas launching buku antologi puisinya, semoga jadi penyemangat untuk menerbitkan buku lagi
ReplyDeleteAamiin, terima kasih Mbak. Iya nih jadi pengen nerbitin buku lagi. 😆
Deletewow hebat nih guru-guru membuat karya puisi. Selamat untuk mbak dan guru-guru lainnya atas lahirnya buku tersebut.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak. 😘
DeleteYeay...sudah ikutan giveawaynya...
ReplyDeleteKesulitan hidup yang pernah dialami? Hmmm..banyak sih. Salah satunya pas kena penyakit TB Paru tahun 2010-2011 lalu, saat hamil si sulung.
Cara mengatasinya? ya dihadapi. Berserah pada Yang Maha Kuasa, dengan terus berikhtiar untuk menjalani pengobatan. Alhamdulillah sembuh setelah rutin minum obat sesuai yang diresepkan.
Andy Hardiyanti Hastuti
@andyhardiyanti
Mataram, Lombok
https://twitter.com/andyhardiyanti/status/1304601279910440960
Terima kasih sudah ikut giveawaynya Mbak. Selamat, Mbak yang dapat buku ini. Segera konfirmasi alamat lengkap untuk pengiriman melalui DM di Twitter ya. 😘
DeleteSemoga buku ini membawa banyak kebaikan bagi semua orang, terutama mereka yang membaca dan membutuhkan buku ini sebagai referensi dalam membuat puisi-puisi yang indah.
ReplyDeleteAamiin. Terima kasih Mbak. 😘
DeleteSelamat ya mbak atas terbitnya buku antologi pertama. Semoga bermanfaat dan memicu lahirnya karya-karya berikutnya. Terima kasih untuk info GA nya, semoga sukses :)
ReplyDeleteAamiin. Terima kasih Mbak. 😘
DeleteSaya jadi ingat, memilih memberikan sebagian besar buku saya, baik yang saya suka atau hanya pernah baca (Atau cuma tertarik judul saat beli), pada beberapa TBM. Dengan harapan ilmu dalam buku itu lebih berguna. Saya sudah menetapkan diri mengejar profesi spesifik sehingga hanya buku genre itu (dan yang cocok untuk anak) yang tersisa
ReplyDeleteNah. Betul, ilmu dalam buku akan berguna untuk yang mau membacanya. Daripada kita simpen sampai bulukan tapi gak dibaca-baca lagi, lebih baik lepaskan. Hihi.
DeleteWah selamat atas antologinya puisinya, smg sukses ya
ReplyDeleteAamiin. Terima kasih Mbak. 😘
DeletePuisi yang di atas ini keren banget. Baru membaca saja, tanpa iringan petikan gitar, maknanya sudah terasa dalam. Coba puisi kakak ikut dituliskan juga di sini, pasti rasanya bakal istimewa juga. Selamat untuk antologi puisinya, Kak! Semoga terus menelurkan karya-karya yang berikutnya. Aamiin.
ReplyDeleteAamiin. Terima kasih Mbak. 😘
DeleteWuih keren banget ini, antologi bersama 80 guru. Banyak ternyata ya guru yang produktif menulis buku. Kudu ditularin nih semangatnya ke guru lain se-Indonesia. Sukses ya dengan bukunya. Aku gak bisa deh nulis puisi :D
ReplyDeleteAamiin. Terima kasih Mbak. Semangat, dicoba dulu Mbak nulis. 😘
DeleteAku selalu kagum sama orang yang pandai menulis puisi. Saya dulu baru bisa menulis puisi jika hati sedang tidak nyaman.
ReplyDeleteJadi kayak ngeluarin unek-unek ya. Hihihi.
DeleteJadi inget dulu kakak aku juga bikin antologi gini tapi lokal aja guru-gurunya. Sukses buat buku dan giveawaynya.
ReplyDeleteAamiin. Terima kasih Mbak. 😘
DeleteSElamat ya udah menerbitkan buku antologi, banyak juga pesertanya sampai 80 orang.
ReplyDeleteDan aku baru tahu loh kata Derana, pilihan kata yang mesti dihadirkan ya agar banyak orang yang lebih mengenal arti kata ini.
Aku pun baru tau Mbak. Ternyata banyak kata-kata dalam Bahasa Indonesia di KBBI yang masih terasa asing. 😆
DeleteKesulitam hidup yang aku alami saat terjebak dalam keluarga yang broken home. Hikss.. Alhamdulillah bisa bangkit dan bertekad akan menjadi manusia yang baik
ReplyDeleteAlhamdulillah.. Semangat Mbak. 😘
Delete