Tuesday, April 18, 2017

GIVEAWAY: The Devil's Whisper (Miyuki Miyabe)

Buku ini juga saya beli di Landmark. Akhirnya selesai juga baca novel yang satu ini. Pekan kemarin banyak gangguan sehingga postingan saya terlambat, biasanya hari sabtu kan.. Gadget yang ngehang terus lah, mati listrik tiap malem lah, signal lenyap lah. DLL (Dan Lupa Lagi). Alibi. Hehe

Saya tidak kecewa telah membaca novel ini. Tidak heran kalau Miyuki Miyabe disebut sebagai penulis novel misteri terlaris di Jepang.

Membaca novel ini jadi ingat karya-karya Dan Brown. Alurnya yang maju-mundur benar-benar mencengangkan. Miyabe juga dapat mendeskripsikan hal-hal dengan baik. Saya seperti melihat dengan nyata suasana kota Tokyo di musim dingin bulan November  yang menjadi latar utama pada novel ini.

Belum lagi tokoh-tokoh yang kuat dengan karakternya masing-masing. Dan tentu saja banyak kejutan-kejutan tidak terduga pada setiap alurnya. Itu yang paling saya suka dari novel-novel bergenre mistery thriller.

Anatomi buku ini:
Judul: The Devil's Whisper
Judul asli: Majutsu Wa Sasayaku

Penulis: Miyuki Miyabe
Penerjemah: Nadya Andwiani
Penerbit: Serambi Ilmu Semesta
Tahun terbit: 2012
Jumlah halaman: 413
Dimensi: 13 cm X 20 cm
Harga: Rp 49.000

Novel ini mengisahkan tentang kehidupan Mamoru Kusaka, seorang anak berusia 16 tahun yang tinggal bersama keluarga Asano.

Yoriko Asano adalah kakak perempuan Keiko Kusaka, ibunya Mamoru. Taizo Asano paman Mamoru bekerja sebagai supir taksi. Maki Asano, sepupu Mamoru yang usianya 5 tahun lebih tua dari Mamoru.

Mamoru tinggal bersama mereka setelah ibunya meninggal. Dia akhirnya mulai terbiasa tinggal di Tokyo yang suasananya sangat berbeda dengan kota kelahirannya di Hirakawa.

Tapi kehidupannya terguncang kembali saat paman Taizo ditahan oleh polisi karena menabrak seorang gadis sampai tewas. Mamoru dibully oleh beberapa teman di sekolah karena kejadian itu.

Hal itu mengingatkan Mamoru pada kehidupannya di Hirakawa. Saat usianya 4 tahun, dia dijauhi oleh teman-teman dan orang-orang di sana karena ayahnya menggelapkan uang dan kabur entah kemana.

Mamoru sedih hal buruk ini terjadi pada keluarga pamannya. Dia bisa bersikap biasa-biasa saja atas pembullyan di sekolahnya. Tapi dia tidak tega melihat bibi dan sepupunya bersedih dan menanggung beban yang pernah dirasakan Mamoru karena ayahnya.

Akhirnya Mamoru memutuskan untuk menyelidiki sendiri agar pamannya bisa bebas. Mamoru memercayai pamannya yang mempunyai catatan keamanan yang sempurna sebagai supir taksi. Taizo tidak pernah terlibat dalam kecelakaan dan dia bersumpah bahwa saat itu korban berlari ke depan taksi Taizo saat lampu merah untuk pejalan kaki dan lampu hijau untuk kendaraan. 

Tapi polisi tidak bisa memercayai Taizo karena tidak adanya saksi. Saat itu tengah malam dan tidak ada seorang pun berada di sana menyaksikan kejadian itu.

Mamoru juga penasaran karena salah satu telepon yang dia terima terdengar aneh. Ada yang berterima kasih karena telah membunuh Yoko Sugano, korban yang tewas.

Mamoru dengan bakatnya yang menguasai anak kunci dari seorang Kakek saat di Hirakawa bisa masuk dengan mudah ke apartemen Yoko Sugano. Dia menyelidiki identitas wanita itu. Saat memutar rekaman mesin penjawab telepon, dia mendengar salah satunya adalah suara yang pernah menelepon Mamoru untuk berterima kasih telah membunuh Yoko Sugano.

Dari rekaman mesin penjawab telepon itu dia menemukan salah satu petunjuk, majalah Information Channel. Dia juga menemukan jumlah uang di rekening Yoko Sugano yang tiba-tiba meningkat secara drastis 15 bulan ke belakang.

Dengan bantuan dari teman-teman di Lauren tempatnya bekerja, Mamoru mencari tau tentang majalah Information Channel. Mamoru bekerja di bagian perbukuan. Jadi tidak terlalu lama dia mengetahui bahwa Information Channel adalah majalah yang sudah tidak diterbitkan lagi.

Mamoru mencari penerbit yang dulu pernah mengurus majalah itu. Dengan kecerdasannya dia mengarang cerita dan diizinkan untuk melihat isi majalah itu. Setelah menemukan artikel yang terdapat foto Yoko Sugano bersama tiga wanita lagi didalamnya, Fumie Kato, Atsuko Mita, dan Kazuko Takagi, Mamoru menanyakan siapa yang menulis artikel itu.

Akemi Mizuno yang dulu mengurusi Information Channel memberinya alamat Nobuhiko Hashimoto penulis artikel itu. Mamoru menceritakan semua hal pada Hashimoto tentang kecelakaan yang dialami pamannya. Mamoru meminta Hashimoto untuk menceritakan kisah hidup Yoko Sugano pada polisi karena mungkin saja ada yang mengincar Yoko Sugano atau bisa jadi dia bunuh diri karena rasa malu. Itu bisa menjadi bukti yang dapat membebaskan pamannya.

Tapi ternyata sudah ada yang menjadi saksi dan membebaskan Taizo. Mamoru segera menghubungi Hashimoto untuk tidak perlu lagi memberikan kesaksian.

Beberapa hari kemudian secara tidak sengaja Mamoru menemukan beberapa berita lama tentang kasus bunuh diri Fumie Kato dan Atsuko Mita. Ketiga wanita dalam artikel yang ditulis Hashimoto telah tewas. Yang tersisa hanya Kazuko Takagi.

Saat Mamoru hendak menanyakan pada Hashimoto, ternyata penulis itu sudah tewas dinyatakan bunuh diri. Mamoru kebingungan dengan kematian-kematian itu yang tidak mungkin sebuah kebetulan.

Sampai akhirnya seseorang dengan suara yang pernah Mamoru dengar memberitahunya.
".... Ingatlah bahwa ketiga perempuan itu dan Nobuhiko Hashimoto tewas karena mengikuti perintahku."

Akhirnya Mamoru mengerti maksud laki-laki itu ketika Maki sepupunya masuk ke kamarnya dengan tatapan kosong dan tiba-tiba berkata,
"Dengarkan aku, Bocah. Aku menelepon Nobuhiko Hashimoto. Begitulah cara dia mati. "

Setelah itu Maki kembali ke kamarnya dan tidak ingat kejadian sesaat itu. Saat membaca sampai sini, saya sudah bisa menyimpulkan ada hipnotis dalam kasus ini. Tiba-tiba saya teringat dengan Romy Rafael ahli hipnotis di Indonesia. Apa bisa hipotis dipakai untuk membunuh orang.

Saya juga sering mendengar  modus kejahatan penipuan melalui telepon, tapi apa bisa membunuh seseorang hanya dengan menelepon? Setau saya hipnotis itu harus ada kontak secara langsung terutama kontak mata dan fisik atau sentuhan.

Saya sering berhati-hati bahkan dengan orang yang saya kenal sekalipun untuk tidak melakukan kontak mata, sepertinya saya sudah bisa terbiasa walaupun mungkin beberapa orang menganggap itu tidak sopan. Tapi saya masih belum bisa menghindari kontak mata dengan guru/dosen/pembicara yang tugasnya memang berbicara di depan kelas.

Saya harus melakukan kontak mata untuk dapat memahami pelajaran/mata kuliah/ceramah yang mereka sampaikan. Tapi tentu saja tidak perlu ada kontak fisik atau sentuhan , jadi aman.

Bahaya kan kalau hipnotis bisa bekerja hanya melalui suara saja. Masa harus pakai earphone sepanjang waktu?

Nah ternyata dalam buku ini dijelaskan strategi agar hipnotisnya bisa berhasil. Dan memang bukan hanya melalui suara saja. Motif pelaku juga cukup paradoks. Pembaca jadi merasa pembunuhan atas motif itu cukup setimpal.

Mamoru berusaha menyelamatkan Kazuko Takagi, wanita terakhir dari kematiannya. Tapi Mamoru dihadapkan juga dengan pembunuh ayahnya 12 tahun yang lalu.

Pembunuh berantai itu sudah tidak tertarik untuk menghabisi Kazuko Takagi. Dia malah mendekati Mamoru karena merasa mempunyai persamaan dengannya. Sama-sama punya kesedihan atas meninggalnya orang yang dicintai. Dia mempengaruhi Mamoru untuk membunuh pembunuh ayahnya.

Mamoru merasa bingung. Di satu sisi dia marah kepada pembunuh ayahnya yang telah membuat Mamoru menyalahkan ayahnya atas kesulitan hidup yang dialaminya dan almarhumah ibunya selama 12 tahun. Di sisi lain Mamoru merasa kasihan karena pembunuh ayahnya sudah menanggung beban perasaan bersalah dan seringkali membantu Mamoru dan almarhumah ibunya dari balik layar tiap kali ada kesulitan yang dialami mereka.

Apakah Mamoru akan mengaktifkan kata kunci kematian atau memaafkannya? Tidak akan ada bukti dia telah membunuh. Dengan hipnotis yang sudah dipelajari secara serius oleh Harasawa, professor hipnotis yang kehilangan murid terbaiknya karena sakit hati akibat wanita yang berprofesi sebagai kekasih sewaan, Mamoru bisa menciptakan alibi sempurna..

Pokonya cerita di novel ini seru. Ada kasus pencurian uang juga di sekolah Mamoru. Dia dicurigai karena dulu ayahnya juga mencuri uang masyarakat. Kebayang Mamoru yang selalu diikuti bayang-bayang dosa ayahnya. Teori hereditas buah jatuh tidak jauh dari pohonnya benar-benar membuat Mamoru kecewa. Tapi dia terbukti menjadi anak yang baik berkat temannya. Mamoru juga berhasil menghentikan dirinya dibully dengan cukup mengejutkan.

Kutipan-kutipan yang saya suka dari novel ini diantaranya:

"Kau tidak pernah mendapatkan gambaran penuh dari suatu insiden atau kecelakaan ketika membacanya di surat kabar, begitu pula kau tidak dapat memahami shock yang dirasakan orang-orang yang kebetulan berada di lokasi kejadian. Para pembaca tahu apa yang terjadi, tetapi mereka tidak tahu apa yang tertinggal setelah itu." (halaman 8)

"Anak-anak kunci digunakan untuk melindungi apa yang penting bagi orang-orang."

"Ayahmu tidak memiliki keahlian untuk mencongkel kunci, dan dia juga tidak memiliki keahlian untuk membuat kunci cadangan. Tetapi dia masih tetap melakukan sesuatu yang tak seharusnya dilakukannya. Dia mencuri uang. Dia menggunakan sebuah anak kunci untuk mengunci apa yang diberikan orang-orang kepadanya, untuk melindungi apa yang penting bagi mereka. Itu kunci kepercayaan mereka. Dan dia membuka kunci yang seharusnya tidak dilakukannya."

"Sebelum kau menjadi dewasa, kau akan terus menderita atas apa yang telah dilakukan ayahmu. Itu tidak akan mudah. Tetapi bukan itulah yang kukhawatirkan. Ayahmu bukan orang jahat, dia lemah. Setiap orang memiliki kelemahan di dalam diri mereka. Dirimu sekalipun. Dan begitu kau menyadari kelemahanmu, kau akan memahami ayahmu. Yang kukhawatirkan adalah orang-orang yang berasumsi bahwa kau akan mewarisinya."

"Sejauh yang bisa kuketahui, ada dua tipe manusia. Pertama adalah mereka yang tidak melakukan apa yang tidak ingin mereka lakukan bahkan jika mereka dapat melakukannya."

"Tipe kedua adalah mereka yang tidak menyerah sampai meraih apa yang mereka inginkan. Aku tak dapat memberi tahu tipe mana yang lebih baik. Yang buruk adalah kau mencari-cari alasan untuk menjelaskan apa yang telah atau tidak kaulakukan." (halaman 116-117 saat Goichi Takahashi, Kakek yang merupakan satu-satunya teman Mamoru di Hirakawa memberi nasehat yang super panjang)

"'Well we all have a face that we hide away forever, and we take them out and show ourselves when everyone has gone...' "The Stranger", Billy Joel." (halaman 147)

Saya ingin mengetikkan monolog Nobuhiko Hashimoto si penulis artikel di Information Channel untuk menjelaskan kepada Mamoru apa itu kekasih sewaan dan perbedaannya profesi pelacur. Semoga jadi pelajaran khususnya bagi para laki-laki yang baik agar tidak menjadi korban mereka.

"Aku menulis 'kutipan' itu di bawah foto. Mereka tak pernah mengatakan hal-hal itu. Tetapi aku salah, itu tidak adil bagi para perempuan yang benar-benar mencari nafkah sebagai pekerja seks. Pelacur sungguhan memberi pelanggan mereka sesuatu sebagai balasan atas uang mereka."

Seekor lalat terbang mendengung di sekitar ruangan. Hashimoto berusaha untuk menepuknya. Dia menunjuk ke arah Mamoru dengan gelasnya. "Oke, bagaimana kalau begini? Bayangkan waktu kerjamu di perusahaan komputer, atau kau seorang pengmudi truk, atau seorang guru SMA. Kau menjalani berhari-hari tanpa menemui seorang perempuan pun. Kemudian, suatu hari kau dihubungi oleh seorang perempuan."

Hashimoto meletakkan gagang telepon imajiner di telinganya, dan membuat suara telepon yang berdering. "Apakah ini Mamoru Kusaka? Teman kita memberiku nomor teleponmu. Apakah kau bisa meluangkan waktu agar kita bisa bertemu? Aku tahu tidak seharusnya cewek menghubungi cowok terlebih dahulu, tetapi temanmu bilang kau sangat manis. Kalau kau belum punya pacar, mengapa kita tidak bersama-sama saja?"

Hashimoto berbicara dalam suara bernada tinggi yang menjengkelkan dan mengedip-ngedipkan bulu matanya. Dalam situasi yang sama sekali berbeda, Mamoru pasti akan tertawa terbahak-bahak melihatnya.

"Awalnya kau tetap waspada, dan kau menanyakan siapakah yang telah memberi nomor teleponmu kepadanya. Gadis itu tertawa dan mengatakan bahwa dia telah terikat sumpah rahasia. Kemudian dia menghubungimu berkali-kali, ketika kau merasa lelah, kesepian dan muak menyantap makan malam yang dingin sendirian. Suatu hari kau pun menyerah dan setuju untuk bertemu dengannya. Apa ruginya? Kau punya sedikit waktu luang dan ada seorang gadis yang mau menghabiskannya bersamamu."

"Gadis yang muncul," lanjut Hashimoto, "sangat cantik. Tak lama kemudian, kalian berdua mengobrol seolah-olah kalian adalah kawan lama. Gadis itu sering tersenyum dan tahu bagaimana cara berbicara. Dia gembira bertemu seseorang sepertimu, dan itu juga membuatmu bahagia. Kalian mulai sering berkencan. Awalnya kalian hanya menonton bioskop dan berjalan-jalan. Atau kau mungkin menjemputnya untuk makan siang dan berkendara bersama. Tentu saja kaulah yang membayari segalanya karena dia kan perempuan. Kau mulai menyukainya. Bagaimana mungkin tidak? Dia cantik, dia cerdas, dan dia bertingkah seolah-olah naksir setengah mati kepadamu.

"Suatu hari dia muncul untuk mengajak kencan dengan dua tiket di tangan, dan mengajakmu untuk pergi bersamanya. Itu adalah pameran khusus mantel kulit atau kimono. Atau mungkin kupon potongan harga khusus untuk pameran perhiasan. Dia mengalungkan lengannya di lenganmu, dan pergilah kalian. Pameran itu dipenuhi pasangan yang kelihatan sepertimu. Mereka semua mengamati benda-benda yang dipajangkan dan berbincang dengan staf penjualannya. Kekasihmu menemukan segala macam hal yang diinginkannya, tetapi oh, harganya sangat mahal! Wiraniaganya menyarankan agar pacarmu menggunakan kartu kreditnya. Dia mempertimbangkannya dan kemudian bertanya apakah kau keberatan menggesek kartu kreditmu untuknya karena batasan kreditnya tidak cukup untuk mencakup semua itu. Atau mungkin kau malah berinisiatif sendiri dan membelikan semua itu untuknya. Toh dia memang layak mendapatkannya."

Hashimoto masih belum selesai. "Dan kemudian suatu hari dia bilang kepadamu bahwa dia bekerja di sebuah perusahaan keuangan konsumen. Dia mengatakan betapa dia tidak berhasil menghasilkan banyak kredit seperti yang seharusnya. Tidak hanya itu, perusahaannya mengadakan sebuah promosi dan dia jauh tertinggal di belakang rekan-rekannya di kantor. Dia bertanya apakah dia dapat meminjam namamu agar terlihat seolah-olah dia konsisten dalam pekerjaannya daripada yang sebenarnya. Dia berjanji dirinya tak akan melakukan apapun untuk mengganggumu.

"Atau bagaimana kalau kau melakukan investasi? Dia punya teman di sebuah perusahaan sekuritas dan ada kesempatan yang hanya akan datang sekali seumur hidup untuk mendapatkan banyak uang. Tak mungkin gagal, dan kita dapat menggunakan uang itu untuk berpesiar ke suatu tempat.

"Dia mungkin mengatakan bahwa dia bisa membantumu mendapatkan keanggotaan di sebuah resor mewah dengan harga miring. Kau dapat menjualnya kepada orang lain dan menghasilkan banyak uang dengan segera.

"Kau melihat mimpi-mimpi romantis, dan kau menyerahkan tabunganmu kepada gadis itu. Dia berterima kasih, sangat berterima kasih. Dia mungkin bahkan menciummu.

"Dan begitulah akhirnya," Hashimoto menyelesaikan ceritanya. "Gadis itu berhenti meneleponmu. Kau mencoba menghubunginya, dan dijawab oleh mesin penjawab teleponnya setiap waktu. Jika dia mengangkat telepon, dia menunjukkan seolah-olah dia bosan denganmu dan menolak undanganmu. Ada lelaki lain yang bahkan menjawab teleponmu. Lelaki dengan jenis suara yang membuatmu ketakutan. Kau akan cemas. Kau akan merasa lebih kesepian daripada yang kau rasakan sebelum bertemu dengannya. Pada saat itulah kau akan menemukan peringatan keterlambatan pembayaran yang pertama di kotak suratmu.

"Perhiasan yang kau belikan untuknya. Mantel bulu. Pembayaran keanggotaan resor darimu untuk membantunya. Kesemuanya, setidaknya menghabiskan separuh gajimu. Pada saat itulah kau tersadar, gadis itu hanya memanfaatkanmu untuk menghasilkan uang."

Hashimoto mengangkat tangan untuk menunjukkan isyarat menyerah. "Tetapi semuanya sudah terlambat. Dan kau akan membayar semua pengeluaran itu. Atau kau akan mendatangi pusat layanan pelanggan, dan mereka akan memberitahumu cara mengajukan keluhan sehingga kau mungkin tidak perlu membayar sebanyak itu. Tetapi bagaimana dengan semua waktu yang kau habiskan bersamanya? Apa yang terjadi pada semua impianmu?

"Kau bodoh. Kau si bodoh polos yang tak berdaya. Dan kau membayar semua itu. Tetapi kau tidak sendirian. Dia menemui orang bodoh lain pada waktu bersamaan. Orang-orang seperti dirimu. Namun sebodoh-bodohnya seorang lelaki itu, dia masih punya hak untuk bermimpi. Impian bukanlah sesuatu yang kau beli dengan uang. Kau juga tidak menjualnya. Apakah kau paham yang kukatakan? Gadis yang telah merapat kepadamu itu telah melanggar sebuah aturan yang seharusnya tidak dilanggar. Dia mengincarmu karena kau si idiot berhati lembut yang kesepian. Dan dia tahu dia dapat memeras banyak uang darimu."

"Gadis-gadis cantik itu mengenakan pakaian mahal. Kau akan berpikir bahwa mereka bahkan tak dapat menyakiti seekor lalat. Mereka dibesarkan oleh orangtua yang baik di rumah yang baik. Mereka bersekolah di sekolah terhormat dan mereka semua mempunyai kekasih. Tahu tidak, mereka bahkan ikut serta dalam penggalangan dana pada akhir tahun!

"Mereka bangga dengan cara hidup mereka. Apa kau dengar aku? Bangga! Mereka memamerkan cara mereka mengincar para lelaki kesepian. Orang-orang yang pulang ke apartemen, hampa tak tahu harus ke mana pada hari Minggu, dan berbelanja pada tengah malam membeli makanan siap saji untuk satu orang. Mereka menikmati menguras segala hal yang dimiliki para lelaki itu. Mereka tertawa tentang syal-syal kelewat mahal yang dibelikan lelaki-lelaki itu untuk mereka, dan bagaimana mereka membuangnya begitu saja ke tempat sampah di stasiun."

Hashimoto marah sekarang ini. Dengan bau alkohol yang menguar dari tubuhnya, dia mencondongkan tubuh dan mengarahkan telunjuknya kepada Mamoru. "Anak muda, perempuan-perempuan itu sampah. Aku tidak memiliki satu ons simpati pun kepada mereka. Jika salah seorang dari mereka mati, dia memang pantas mendapatkannya." (halaman 156-162, cape juga ngetikinnya, kalau di skripsi saya pasti udah dianggap plagiat karena mengutip sebanyak itu. -_-")

Serem juga ya. Ini hanya novel fiksi, tapi saya dulu pernah baca di Jepang memang ada yang namanya pacar sewaan, tapi baca judulnya saja. Ga ngeh kalau kayak gitu. Saya pikir pacar sewaan adalah orang yang dibayar untuk pura-pura jadi pacar buat pamer dan biar ga disebut jomblo.

Hanya saja menurut saya mau sewaan atau bukan tetap saja merugikan. Menurut saya lho ya. Kebanyakan berpikir kalau pacaran itu yang paling banyak dirugikan adalah perempuan, tapi laki-laki juga rugi kan. Rugi uang, rugi waktu. Belum tentu orang yang diberi waktu dan uang kita itu menjadi pendamping hidup kita dalam pernikahan. Banyak kejadian udah pacaran lama-lama, eh si dia malah nikah sama orang lain. Udah makan waktu, makan uang, makan ati pula. Komplit deh.

Novel ini bisa menyadarkan laki-laki yang masih punya pikiran rasional untuk hati-hati dalam mengelola waktu luangnya. Terutama yang mapan mungkin ya. Mending langsung nikah aja, jelas-jelas uangnya untuk nafkah istri dan jadi pahala. Jadi memahami orangtua-orangtua jaman dulu sering menasehati anak laki-lakinya untuk menikah sebelum mapan. Mungkin agar anak laki-lakinya tidak ditinggalkan bila suatu saat kondisi ekonomi sedang terpuruk. Sepertinya saya juga akan memberi nasehat seperti itu kalau nanti punya anak laki-laki.

Nah siapa yang mau dapat buku ini dari saya? 
Yang mau ikut giveaway simak syarat di bawah ini ya.
1. Memiliki alamat pengiriman di Indonesia
2. Follow akun twitter @sinta_legian
3. Share postingan ini dengan hashtag GA #TheDevilsWhisper dan mention ke akun twitter saya
4. Follow blog ini via Google+
5. Jawab pertanyaan di bahwah ini pada komentar dengan menyertakan nama, akun twitter, domisili link share dan jawabanmu
Apa hal terburuk yang pernah orang lain lakukan terhadapmu dan berikan alasan kenapa kamu bisa memaafkannya?
6. Baca dan berkomentar juga pada artikel terbaru di blog https://gintong.me

Giveaway ini berlangsung dari tanggal 19-26 April 2017 hingga pukul 24:00 WIB. Pengumuman pemenang akan saya beritahukan di blog ini dan akun twitter. Good luck.

Haaaaaai. Waktunya pengumuman pemenang giveaway The Devil's Whisper nih. Dari 5 orang peserta saya cek ternyata hanya 3 orang yang memenuhi 6 persyaratan.



Selamat kepada Muhammad Syaiful Ramadhan. Silahkan kirim alamat lengkap ke e-mail saya legianwulandari@gmail[dot]com agar bukunya bisa segera dikirim. Untuk teman-teman yang lain terima kasih partisipasinya ya. Tunggu giveaway selanjutnya bulan depan. :)

8 comments:

  1. Jika tak punya akun IG apa bisa pakai akun IG punya suami?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh, saya juga tak punya akun IG mba, adanya twitter. Boleh saja sih, tapi pakai keterangan nama mba juga ya. :)

      Delete
  2. Nama: Sandra Hamidah
    Email: sandra.artsense@gmail.com
    Twitter: @Sandra_artsense
    Domisili: Bandung
    Link share:https://mobile.twitter.com/Sandra_artsense/status/854634811465453568

    Apa hal terburuk yang pernah orang lain lakukan terhadapmu dan berikan alasan kenapa kamu bisa memaafkannya? Apa ya paling teman yang suka menjilat atau orang yang berusaha membikin masalah pada keluarga saya, ketika dijahatin gitu saya sih selalu berdoa agar hidup saya sukses daripada mendoakan yang jelek untuk mereka yang menyakiti saya, dengan cara tersebut secara tidak langsung saya sudah ikhlas memaafkan mereka karena Tuhan sang Maha pemaaf juga mengabulkan doa terbaik saya^^

    ReplyDelete
  3. Nama : Muhammad Syaiful Ramadhan
    Email : mohammedsyaif@gmail.com
    Twitter : @gopong
    Domisili : Perbaungan, Sumatera Utara
    Link share: https://twitter.com/gopong/status/855073947016089600

    Apa hal terburuk yang pernah orang lain lakukan terhadapmu dan berikan alasan kenapa kamu bisa memaafkannya?
    Ditipu oleh teman sendiri, dengan dalih dia pinjam uang padahal saya sudah percaya sekali dengannya. Alasan memaafkannya adalah dengan kembali lagi kepada tuhan, bahwa yang namanya rezeky itu dari tuhan dan kembali lagi padaNya. dengan mengikhlaskannya tentu membuat hati jadi lebih plong dan percaya bahwa jika hilang 1 dan kita mengikhlaskannya maka insha allah akan diganti dengan 10 olehNya.

    ReplyDelete
  4. Nama : Isro'in Tri Masruroh
    Twitter : @isro_in
    Domisili : Tulungagung, Jatim
    Link Share : https://mobile.twitter.com/isro_in/status/855682355918323713?p=v
    Jawaban :
    Di olok2 teman sendiri. Ketika SD dia memberikan surat kepadaku, dalam surat itu dia tidak hanya menjelek-jelekkanku, tapi juga orang tuaku. Awalnya aku diam saja, tapi karena semakin parah menjelekkan, akhirnya aku terpaksa bilang ke ibuku dan setelah di tanya ternyata itu efek dari sakit yang di derita nya. Dia jadi suka marah2 berlebihan tanpa alasan yang jelas. Sampai saat ini aku nggak pernah kesal atau dendam padanya, meskipun ku akui kata2nya waktu itu sangat menyakitkan. Aku sudah memaafkannya dengan ikhlas karena selain aku bukanlah pendendam, aku sangat memahami sakit yang dideritanya. Apalagi saat dia tiada, itu sangat menyedihkan buatku. Selamat Jalan Kawan... Aku akan selalu merindukanmu :')

    ReplyDelete
  5. nama: Marfa
    akun twitter: @umimarfa
    domisili: Purwokerto
    link share: https://twitter.com/umimarfa/status/856450362839924736
    jawaban: dibully saat TK, dibully satu kelas gara-gara anak baru, alasana memaafkan ya karena aku sadar dendam cuma buang-buang waktu, ikhlasin saja lebih baik fokus ke cita-cita, dan yak! sudah sejauh ini cita-cita saya, kalau dendam mah ngga akan bisa berkembang :)

    ReplyDelete
  6. Nama: Rimadian Ulfa Yusfia
    Akun Twitter: @AdinRim
    Domisili: Temanggung, Jateng
    Link Share: www.twitter.com/AdinRim/status/856459730113380353
    Jawaban: Sebenarnya cerita saya lebih tepat disebut dg ketidaksengajaan, sih. Belum lama ini guru saya melakukan kesalahan dalam penulisan rapor tingkat 12 smt 1 punya saya. Jujur saya kaget, kok bisa-bisanya nilai jadi ambles seambles-amblesnya, rangking pun turun nyaris 4x lipat lebih buruk, sampai-sampai saya protes ke beliau tapi nggak dapet respon. Jadilah liburan semester stlh itu jadi liburan terburuk karena mikirin nilai yg gak karuan tadi. Ternyata, bukan cuma saya yg nilainya salah (tapi bsa dibilang saya yg terparah) sehingga kami rame-rame protes. Dan seperti saya bilang tadi, beliau salah buat rumus di Ms. Excel. Ia membetulkannya dan bagaimanapun kami memaafkannya karena beliau kan tidak sengaja.
    Mungkin ini sepele, tapi saya sampai stress mikirnya :( dan nganggep sbg hal terburuk supaya nggak ada kejadian lain yg lebih buruk.

    ReplyDelete
  7. Wah, jawaban teman2 keren. Tapi saya menyimpulkan ternyata benar bahwa memaafkan tidak sama dengan melupakan. Walaupun kita sudah ikhlas memaafkan, peristiwa menyakitkan itu telah menjadi sejarah yang akan tetap kita ingat seumur hidup. Semoga menjadi pelajaran agar ucapan dan perbuatan kita tidak menyakiti orang lain. Masih ada waktu sampai pukul 24:00 WIB hari ini. Silahkan dicek kembali persyaratannya agar tidak ada yang terlewat. Besok saya undi nama2 yang sudah memenuhi semua syarat. Good luck.;)

    ReplyDelete